Multimedianews - Jakarta. Kamis (28/09/2017), Tepat pada
tanggal 26 September 2017, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Awaloedin Djamin
genap berusia 90 tahun. Beliau merupakan senior di Instansi Kepolisian ini
sekaligus pernah menjabat sebagai Kapolri diperiode 1978 - 1982.
Pria kelahiran Padang, Sumatera Barat, 26 September 1927 ini
memiliki segudang prestasi yang sempat diraihnya, antara lain pernah menjabat
sebagai Rektor, Dekan, Menteri, Anggota DPR, dan Dubes.
Mengulik sedikit perjalanan hidup mantan orang nomor satu di
Instansi Kepolisian ini, Setamat SLTA, beliau melanjutkan studinya di Fakultas
Ekonomi (1949-1950). Masuk menjadi prajurit polisi, kemudian menempuh
pendidikan di PTIK hingga lulus tahun 1955. Pada 25 April 1955, turut
mendirikan Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA) bersama 23 mahasiswa lainnya.
Lalu beliau ditempatkan pada bagian Sekretariat Jawatan
Kepolisian Negara (1955) dan menjabat Kasi Umum Sekretariat Jawatan Kepolisian
Negara (1958). Kemudian dia memperdalam studinya di University of Pitsburgh dan
dilanjutkan ke University of Southern California, Amerika Serikat, hingga
menggondol gelar PhD pada 1962.
Sepulang dari Amerika Serikat, Awaloedin menjabat sebagai
Lektor Luar Biasa PTIK (1964). Kemudian, berturut-turut menjadi Direktur
Kekaryaan Depag (1964), Anggota Musyawarah Pembantu Perencana Nasional (1965),
Anggota DPRGR (1964-1966), Menteri Tenaga Kerja Kabinet Ampera (1966), dan
Deputi Pangak Urusan Khusus semasa Kapolri Hoegeng Iman Santoso (1968).
Kemudian sebelum beliau ditugaskan sebagai Duta Besar RI
untuk Jerman Barat (1976), terlebih dulu menjadi Direktur Lembaga Administrasi
Negara (1970). Dan akhirnya, dipanggil pulang ke Jakarta untuk dilantik oleh
Presiden Soeharto menjadi Kapolri, pada 26 September 1978.
Prof. Dr. Awaloedin Djamin pun banyak menerima sejumlah
penghargaan sebagai tanda jasanya, diantaranya: menerima Bintang Dharma, Bintang
Bhayangkara dan Bintang Mahaputra Adipradana, Satya Lencana Perang Kemerdekaan
(I dan II), SL Karya Bhakti, SL Yana Utama, SL Panca Warsa, SL Penegak dan SL
Veteran Pejuang RI, dan dari luar negeri, beliau menerima Das Gross Rreuz
(Pemerintah Jerman Barat).
(is/ex/lm/rp)








Komentar